Belgia merupakan salah satu negara Eropa yang melarang penggunaan cadar, dengan alasan bahwa hal itu merupakan ancaman terhadap martabat perempuan. Perancis tampaknya akan mengikuti apa yang dilakukan Belgia. Di Italy, awal bulan lalu, seorang Muslimah didenda 500 Euro (sekitar 5,6 juta Rupiah) karena menggunakan cadar.
Ditengah perdebatan penggunaan cadar di Eropa yang katanya menganut paham kebebasan (liberalisme), puluhan ribu wanita di Inggris malah masuk Islam. Begitulah jika hidayah telah masuk ke dalam hati, ia tak dapat dihalang-halangi oleh hujatan dan makian yang lebih menyakitkan daripada siksaan fisik.
Surat kabar The Times yang terbit di Inggris melaporkan bahwa sejumlah perempuan muda yang melakukan shalat dan hadir dalam kajian yang diselenggarakan di Masjid Pusat London, sekitar dua-pertiganya merupakan mualaf baru dan sebagian besar dari mereka berumur kurang dari tiga puluh tahun. Dan kebanyakan mereka berpendidikan terakhir di perguruan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa para wanita muda ini adalah orang-orang yang cerdas dan benar-benar paham akan keputusan yang diambilnya.
Menurut sensus pada tahun 2001, setidaknya ada 30.000 muallaf di UK. Menurut Kevin Brice, dari Pusat Studi Kebijakan Migrasi di Universitas Swansea, bahwa jumlah ini sekarang mungkin meningkat menjadi sekitar 50.000 orang, dan mayoritasnya adalah wanita.
Gereja-Gereja di Inggris juga mulai sepi. Mungkin hanya sekitar 2% populasi Inggris yang masih melakukan kebaktian di hari Minggu. Banyak pula di antara mereka yang tidak percaya bahwa Yesus itu Tuhan. Banyak di antara mereka yang masuk Islam itu dikarenakan Islam sangat sesuai dengan fitrah manusia yang tidak menyukai kekotoran. Kekotoran itu antara lain adalah minuman keras, free sex, daging babi, dsb.
Gunakanlah hati nurani dan aqal budi yang Allah berikan kepada Anda untuk mengenal ajaran-Nya, untuk mengenal Dia, dan untuk mencintai-Nya. Laa ilaaha illallooh.
0 comment(s) to... “Simbol Islam Dilarang, Puluhan Ribu Wanita Inggris Masuk Islam”
0 komentar:
Posting Komentar